Fungsi data besar untuk kesehatan

BIG Data menjadi topik sentral dalam perkembangan teknologi digital saat ini. BIG Data memiliki banyak kegunaan dan oleh karena itu digunakan di banyak bidang, dalam e-commerce, streaming video dan musik, politik, media sosial dan sekarang juga di dunia perawatan kesehatan.

Big data dalam dunia kesehatan dapat digunakan bersama-sama dengan kecerdasan buatan

untuk mendapatkan gambaran atau prediksi kesehatan di suatu masyarakat.

Dalam laman Instagramnya, BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) menyatakan bahwa Big Data dapat dimanfaatkan untuk memanfaatkan integritas data kesehatan nasional, khususnya terkait penderita COVID-19. Ini dapat menyimpan sejumlah besar informasi tentang orang yang terinfeksi virus COVID19.

Informasi yang terkumpul kemudian diolah dan kemudian digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi kasus baru. Di masa depan, identifikasi kasus akan meminimalkan penggunaan tenaga manusia sehingga tenaga dan sumber daya yang ada dapat dialokasikan untuk memaksimalkan perawatan kesehatan yang lebih baik.

“Untuk info! Teknopren, #BigData, Cloud dan #AI ​​Artificial intelligence atau kecerdasan buatan

juga digunakan untuk memprediksi status kesehatan penduduk, misalnya saat pasien ODP, dan akan terus diinformasikan status kesehatan selanjutnya,” tulis BPPT di laman Instagramnya (31/10/2020).

Selain itu, Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan bahwa #BigData dapat dikembangkan melalui platform yang sama (Instagram) dengan menggabungkan rekam medis dan data kependudukan dalam satu platform melalui Internet of Things menuju #IndonesiaSatuData melalui #BigData untuk warga negara yang komprehensif.
Big data Indonesia dan perannya dalam kesehatan

Data besar adalah topik yang menarik dan hangat akhir-akhir ini. Bagi Anda yang belum begitu familiar dengan big data, silakan lihat laporan kami mengenai big data di artikel “Mengenal BIG Data dan Mengapa Itu Penting”.

Data besar berbicara tentang kumpulan data yang sangat besar. Jumlah data yang begitu besar sehingga tidak memungkinkan bagi otak dan energi manusia untuk mengolah data tersebut agar dapat digunakan.

Komputasi dalam Big Data membutuhkan bantuan mesin, yang biasanya kecerdasan buatan dan Internet of Things. Teknologi ini mampu memproses data dalam jumlah besar untuk menarik kesimpulan penting.

Contoh peran big data dalam kesehatan adalah bagaimana menangani epidemi atau pandemi. Sejumlah besar data tentang orang yang sakit selama epidemi atau pandemi dapat dikumpulkan dan dianalisis untuk menarik kesimpulan yang berguna untuk masa depan.

Data pasien termasuk riwayat kesehatan juga dapat disimpan dalam bentuk digital untuk diproses dengan teknologi kecerdasan buatan. Oleh karena itu, pencarian riwayat kesehatan pasien tidak lagi dilakukan secara manual dalam waktu dekat dan dapat dilakukan dengan cepat.

Saat ini big data digunakan oleh beberapa aplikasi kesehatan

, seperti: B. Teknologi Hadoop untuk memantau vitalitas pasien, Valence Health untuk meningkatkan kualitas layanan dan reimbursement, Hadoop untuk pengobatan kanker dan genomik, unitedhealthcare yang bergerak di bidang asuransi, dan Liaison Technologies, yang berfokus pada solusi berbasis cloud untuk organisasi perawatan kesehatan.

Lihat Juga :

https://creasi.co.id/
https://fintekmedia.id/
https://kricom.id/
https://kissasian.id/
https://travelbos.co.id/
https://kebangkitan-nasional.or.id/
https://www.sudoway.id/
https://mozillalinks.org/
https://jurubicara.id/
https://memphisthemusical.com/
https://minglebox.com/
https://ngelag.com/
https://newsinfilm.com/
https://voi.co.id/
https://jadwalxxi.id/
https://desamembangun.id/
https://kanreg12bkn.id/
https://ejurnalbalaibahasa.id/
https://ppdb-batam.id/
https://balaibahasajateng.id/
https://www.bolt.id/